Unusa Gelar Seminar Pengabdian Masyarakat, Wujudkan Desa Mandiri

18 November 2021 12:30

GenPI.co Jatim - Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) Surabaya menggelar seminar Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang dihadiri dua narasumber.

Narasumber itu ialah Plt. Dirjen Dikti Kemendikbudristek Prof Nizam dan Kepala BPSDM Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Prof Luthfiyah Nurlaela.

Dalam seminar nasional bertema "Perguruan Tinggi Mengabdi Menuju Desa Mandiri" sebanyak 217 makalah dipresentasikan, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

BACA JUGA:  Pemkot Surabaya dan PGRI Data Guru Belum Tersertifikasi

Plt. Dirjen Dikti Kemendikbudristek, Prof Nizam mengatakan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeda (MBKM) adalah salah satu kegiatan yang menjadikan ruang belajar tidak dibatasi ruang kelas.

"Selama ini kita berpendapat bahwa kompetensi hanya bisa diperoleh di ruang kelas, perpustakaan, dan laboratorium, padahal sumber ilmu ada di mana-man," katanya mengutip dari siaran pers yang diterima GenPI.co Jatim, Kamis (18/11).

BACA JUGA:  Kabar Baik, Vaksin Covid-19 di Jember Lewati 50 Persen

Ia mengajak kampus untuk terus meningkatkan pengabdiannya ke desa.

"Dari 80 ribuan desa saat ini masih ada 27 ribuan desa dengan status tertinggal," ujarnya.

BACA JUGA:  Cuaca Surabaya Menurut BMKG, Hujan Ringan disertai Petir

Sementara Kepala BPSDM Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Prof Luthiyah Nurlaela mengatakan, desa mandiri adalah yang mempunyai ketersediaan dan akses terhadap pelayanan dasar yang mencukupi.

“Melalui dana desa diharapkan akan tercipta desa mandiri. Karena itu penggunaan dana desa diarahkan untuk pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, program prioriotas nasional sesuai kewenangan desa, dan mitigasi bencana alam dan nonalam sesuai kewenangan desa,” katanya.

Menurutnya ada tiga tahapan yang harus dilalui untuk membangun desa secara berkelanjutan dan menjadi desa mandiri.

Tahap pertama pelibatan mahasiswa fokus menemukan aktor lokal dan melibatkan dalam inisiatif tingkat desa hingga kabupaten, tahap kedua pengembangan, mahasiswa fokus mengembangkan kapasitas para lokal dengan menjejaringkan mereka dan membuka interaksi dengan entitas di luar kabupatennya.

Tahap ketiga, kolaborasi. Dimana mahasiswa fokus mendorong terjadinya kolaborasi aktor lokal baik di daerahnya maupun dengan entitas lain di luar daerahnya.

Rektor Unusa, Achmad Jazidie mengatakan pengabdian masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi tidak hanya berhenti pada laporan yang ditulis pada jurnal.

“Melalui seminar seperti inilah pengalaman terjun ke masyarakat dalam bentuk pengabdian pada masyarakat bisa dipertanggungjawabkan dan didesiminasikan lebih luas lagi. Ini adalah bagian dari tanggungjawab keilmuan,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM