GenPI.co Jatim - Pemkab Sidoarjo terus bergerak mengatasi banjir yang menggenangi sejumlah desa di Kecaamatan Tanggulangin.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali telah menginstruksikan untuk mempercepat pembangunan enam kisdam atau bendungan penahan air.
"Hari ini kami turun bersama tim ITS untuk memetakan solusi dan mengambil langkah paling optimal. Minggu lalu saya juga ke sini. Kami cari opsi-opsi jangka pendek dan jangka menengah untuk atasi banjir di sini," ujar Muhdlor, Sabtu (21/11).
Ia menjelaskan, pembangunan kisdam dilakukan dalam beberapa tahapan. Kemudian pompa air akan diletakkan di kisdam tersebut.
"Kami bangun enam titik kisdam. Sekarang tahap pengerjaan. Ya kebut-kebutan lah, saya akan cek terus," katanya.
Enam kisdam tersebut akan memiliki 30 pompa air. "Diharapkan dari titik-titik kisdam tersebut kita bisa cegah, bisa minimalkan banjir," kata dia.
Sementara itu terkait cuaca, bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor itu mengatakan, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini soal kenaikan gelombang rob pada awal Desember.
Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai setinggi sekitar 1,3 meter.
Sedangkan curah hujan juga akan tinggi. Pihaknya mengaku terus melakukan persiapan untuk mengantisipasi dampak fenomena alam tersebut.
Terutama wilayah rawan banjir seperti di Desa Kedung Banteng yang masuk dalam wilayah rawan banjir. Tidak hanay berhenti membangun kisdam, juga melakukan normalisasi sungai.
"Daerah ini (Desa Kedung Banteng) mirip seperti mangkok. Peta dari ITS juga kita tindak lanjuti, bagaimana menempatkan pompa air ini harus di luar mangkoknya. Ibaratnya kalau di dalam mangkok, airnya balik kembali," katanya.
Dirinya mengakui, penurunan tanah yang cukup tinggi turut andil dalam banjir. Air terus mencari daerah yang rendah.
"Ini persiapan Pemkab Sidoarjo. Kami gerak bareng untuk memastikan tiga desa ini dampak banjirnya tidak sedahsyat yang lalu," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News