GenPI.co Jatim - Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang menjadi wilayah yang rawan tanah longsor susulan.
Wilayah ini sudah terjadi tiga kali tanah longsor sebelumnya di titik yang sama. Curah hujan yang tinggi memicu tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang terus memantau kondisi ruas jalan yang tertimbun longsor.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan mengatakan jika sejak Jumat (19/11) hingga Sabtu (20/11) kemarin, tim gabungan telah membersihkan material longsor.
“Meski saat ini jalannya sudah bisa dilewati. Kami tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati," ujarnya kepada GenPI.co Jatim, Minggu (21/11).
Sadono meminta masyarakat tetap waspada karena longsor tidak bisa diketahui jadwalnya. Bisa saja seaktu-waktu terjadi longsor susulan. "Kami akan amati dua hari kedepan,” ucap Sadono.
Dari pantauan tim BPBD Kabupaten Malang, jalan yang menghubungkan antara Desa Kluwun dengan Desa Plandi itu yang tertutup longsor sebenarnya tidak terlalu panjang.
Hanya saja, material tanah longsor yang terjadi pada Kamis (18/11) lalu, mengakibatkan seluruh ruas jalan tertutup.
"Sebenarnya tanah, hanya ada di tikungan saja. Namun volume material longsornya itu yang banyak mengakibatkan seluruh jalan tertutup. Yang dibawa sama longsor juga ada pohon bambu," terangnya.
Sebagai informasi tambahan BPBD Kabupaten Malang telah mencatat sebanyak 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang yang memiliki tingkat kerawanan untuk terjadi tanah longsor.
Di antaranya adalah wilayah Kecamatan Pujon, Kecamatan Ngantang, Kecamatan Kasembon, Kecamatan Karangploso, Kecamatan Dau, Kecamatan Singosari, Kecamatan Lawang.
Kemudian Kecamatan Poncokusumo, Kecamatan Tumpang, Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo, Kecamatan Dampit, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Wagir, Kecamatan Kromengan, Kecamatan Ngajum, Kecamatan Wonosari. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News