Unesa Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan, Kenalkan Dunia Kerja

22 November 2021 18:30

GenPI.co Jatim - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak sebagai langkah mensukseskan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Wakil Rektor 4 Bidang Perencanaan dan Kerjasama Unesa, Sujarwanto mengatakan pola kerja sama dengan perusahaan atau instantsi akan dilakukan menilik kesesuaian prodi yang ada.

Setidaknya, Unesa baru meneken kerjasama dengan 287 atau 9 persen dari 3.120 mitra.

BACA JUGA:  Warning! Warga Kecamatan Wonosari Malang Harus Perhatikan

"Ini yang harus kita kuatkan," kata Sujarwanto di sela kegiatan Focus Group Discussion Bidang Perencanaan dan Kerjasama, di Auditorium Gedung Rektorat Unesa, Senin (22/11).

Jumlah mahasiswa yang sudah mengikuti program MBKM mencapai ribuan. Pihaknya saat ini tengah fokus mempersiapkan pelatihan atau sertifikasi kompetensi kerja sama bagi para dosen.

BACA JUGA:  UMP Jatim Sudah Diumumkan, Buruh Kecewa Beri Uang Recehan

"Kalau kemarin (mahasiswa) sekitar hampir 4.000-5.000an. Kalau sekarang sedang menyiapkan dosen untuk mengikuti pelatikan sertifikat kompetensi kerjasama dengan kadin di berbagai bidang, wisata, kuliner, komunikasi dan lain-lain," terangnya.

Sementara itu, Koordinator Umum dan Kerjasama Sesditjen Dikti, Yayat Hendayana menerangkan, implementasi kegiatan diskusi sebagai upaya mendorong pihak Unesa agar bisa masuk menjadi 3 besar dalam Indikator Kerja Utama (IKU) 6.

BACA JUGA:  Pelatihan Moderasi Beragama Digelar UIN, Manfaatnya Seperti ini

"Tadi disampaikan pak rektor memang Unesa masuk dalam 3 besar dalam IKU 2, untuk implementasi merdeka belajar kampus merdeka untuk mahasiswa," terangnya.

Mitra yang digandeng kata Yayat memang berasal dari dunia usaha, industri dan pemerintah daerah (pemda). Pelaksanaan akan dilakukan secara pararel.

Yayat menyebut, salah contoh bentuk implementasi di lapangan yakni pada program magang.

Perhitungan pemeringkatan menjadikan keaktifan kampus dalam melakukan kerjasama sebagai salah satu indikatornya.

"Kita kebetulan berbicara soal insentif itu salah satu transformasi dalam pendidikan tinggi. Untuk IKU itu ada sekita 250 miliar, tapi yang baru terserap itu 247 miliar," ujarnya.

Selain IKU, terdapat dua kategori lainnya yang turut mendapatkan insentif dari pemerintah sebagai penunjang pelaksanaan program.

"Untuk Merdeka Belajar Kampus Merdeka, pendanaan dari pusat itu sekitar Rp 1,2 triliun. Kemudian untuk Kedaireka itu baru sekitar Rp 500 miliar. Nah dalam rapat pimpinan untuk tahun 2022 itu akan ditingkatkan jumlahnya 2 kali lipat dari semua tiga pendanaan tadi," ungkapnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM