GenPI.co Jatim - Pemprov Jawa Timur menggandeng Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KFW) Office Jakarta atau Bank Pembangunan Jerman.
Dalam wacana pembangunan jalur Surabaya Regional Railways Lines (SRRL) di Gerbangkertasusila.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, berdasarkan paparan KFW format pembangunan SRRL telah disusun, yakni Lamongan-Gresik, Gubeng-Mojokerto, Stasiun Gubeng-Sidoarjo, dan Stasiun Gubeng-Stasiun Kota-Stasiun Pasar Turi.
Kemudian untuk pendanaan pembangunan SRRL di Fase 1, ditaksir sebesar 337.977.800 USD.
Jumlah tersebut merupakan berasal dari hibah 89.222.800 USD dan pinjaman sejumlah 248.755.000 USD.
"Ini (SRRL) menjadi kebutuhan dari konektivitas di wilayah Gerbangkertasusila," kata Khofifah Rabu (24/11).
Kota Surabaya kata Khofifah akan menjadi sentral SRRL. Oleh karena itu, dirinya akan mengkomunikasikan rencana ini kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
"Selanjutnya akan komunikasi dengan Walikota Surabaya beserta jajaran terkait pembangunan ini," jelasnya.
Khofifah menyebut, SRRL akan menjadi solusi terkait kebutuhan sarana moda transportasi publik yang moderen, pro envirovment (pro lingkungan), dan pro climate (pro iklim).
"Tentu, prosesnya harus dikomunikasikan dengan persetujuan Pemkot Surabaya. Karena, sentralnya di Surabaya yang menjadi Kota terbersih se-ASEAN," ungkapnya.
Sementara itu, Green Infrastructure Initiative (GII) Portofolio Manager KFW Frankfurt Jerman Olaf Georke mengatakan, Kota Surabaya layak dijadikan sebagai sentral SRRL, lantaran dinilai tak hanya sekadar bersih tetapi juga memiliki tata kota dan penghijauan yang bagus.
"Pembangunan SRRL itu akan pro environment dan pro climate. Bagi Jerman, Kota Surabaya dipandang sebagai kota yang sangat bersih dan hijau, sejalan dengan kegencaran pemerintah Indonesia dan Jerman dalam pembangunan hijau," ujar dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News