Tengok Rencana Dishub Surabaya Kembangkan Transportasi Publik

26 November 2021 18:30

GenPI.co Jatim - Pemkot Surabaya terus mengembangkan transportasi umum melalui program buy the service (BTS) bersama Pemprov Jawa Timur.

Program tersebut sebagai upaya mendukung kementrian perhubungan (Kemenhub) untuk mendorong masyarakat dalam penggunaan moda transportasi umum.

Salah satunya yang telah diterapkan yakni model pembayaran elektronik atau digital di moda angkutan umum Suroboyo Bus.

BACA JUGA:  Suroboyo Bus Tambah Model Pembayaran, Tarif Sama

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya telah menerapkan scan QR code QRIS dan tapping kartu.

"Sejak tahun 2018, kami sudah menggunakan Suroboyo Bus. Sesuai dengan visi Wali Kota Surabaya, bagaimana menciptakan alat transportasi modern dan suitanable," kata Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajad, Jumat (26/11).

BACA JUGA:  Lyn Jadi Armada Feeder Suroboyo Bus, Mengaspal Tahun Depan

Irvan mengatakan, program BTS ini akan membuat sektor transportasi umum di Kota Surabaya akan terkoneksi dan terintegrasi satu sama lain.

Pihaknya mengaku tengah menyiapkan transportasi berbasis rel. "Kami harap dengan program BTS akan menjawab keterpaduan transportasi tersebut. Termasuk bisa terkoneksi antara transportasi satu dengan yang lainnya," kata dia.

BACA JUGA:  Penumpang Suroboyo Bus Mulai Menggeliat, Naik 23 Persen

Saat ini masih melakukan penataan dan mempersiapkan moderinasi di bidang infrastruktur seperti jalan, trotoar, transportasi kota.

Kemudian juga pengembangan sistem clustering akan dilakukan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempertimbangkan estimasi waktu dan biaya.

"Jadi kami lebih memilih sistem clustering, seperti yang ada di program kerja wali kota, 5 Surabaya Maju Hijau Tertata. Di program itu ada rayonisasi sekolah," terangnya.

Irvan menambahkan, mekanisme pelaksanaan yakni dengan menyediakan fasilitas umum (fasum), seperti taman, ruang publik, sentea wisata kuliner (SWK), dan rumah sakit yang dikoneksikan dengan ketersedian angkutan masal.

"Dari semua itu, bisa dijangkau dengan alat transportasi dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Seperti di luar negeri, identik dengan fifty minutes pergerakan masyarakat," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM