Unisma Ikut HPN 2021, Rektor Dukung Penuh

28 November 2021 01:00

GenPI.co Jatim - Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kota/Kabupaten se-Jawa Timur menggandeng Universitas Islam Malang (Unisma)

Tujuannya untuk terlibat dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) HPN pada 26-28 November 2021 mendatang.

Kegiatan tersebut akan diikuti 38 Pengurus Cabang HPN se-Jawa Timur.

BACA JUGA:  Warga Kabupaten Malang Ada Kabar Bahagia Soal Covid-19, Hamdalah!

Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi menyambut baik adanya agenda ini. Sebab, baik HPN maupun Unisma dirasa memiliki visi yang sama yakni meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk turut mendukung penguatan ekonomi nasional.

Terlebih, semangat HPN juga dinilai selaras dengan tekad Unisma untuk berkontribusi di segala aspek dalam implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

BACA JUGA:  Waspada Lonjakan Covid Saat Nataru 2021, Kota Malang Diperketat

“Unisma sangat fleksibel. Apalagi ini berperan penting untuk implementasi MBKM karena tentunya akan menyeleraskan dengan dunia usaha dan dunia industri,” katanya, pada Konfrensi Pers, Jumat (26/11).

Menurut Maskuri, sebagai kampus yang getol menanamkan jiwa enterpreneur, Unisma bertekad membangun pembelajaran yang tak hanya di dalam kelas, tapi harus banyak di lapangan sehingga bisa menyelesaikan berbagai masalah dengan pendekatan yang linier.

BACA JUGA:  Serangan Jantung di Kabupaten Malang Tinggi, Angkanya Bikin Syok

“Maka ini dua lembaga yang saling support (mendukung) dengan konsep-konsep yang kaitannya dengan riset, pengabdian masyarakat, dan di sinilah dibutuhkan satu ilmu untuk mewujudkan kekuatan yang luar biasa dalam meraih apa yang dicita-citakan,” sambungnya.

Menurut Ketua PW HPN Jatim, H Misbahul Munir, kegiatan ini memiliki agenda utama untuk konsolidasi bersama semua pengurus. Membahas isu strategis peningkatan ekonomi baik nasional maupun internasional.

Ketua Umum DPP HPN, Abdul Kholik menambahkan bahwa HPN diharapkan menjadi lokomotif kaum Nahdiyin. Lantaran salah satu ukuran keberhasilan negara ditentukan dari banyaknya enterpreneur.

“Peningkatan ekonomi saaf ini tidak ditentukan dari solo efford per individu. Tapi bagaimana membentuk ekosistem. Sehingga lewat Muskerwil ini harus bisa menghasilkan sesuatu yang nantinya bisa menajdi masukan dalam Muktamar NU tentang bagaimana strategi pemberdayaan ekonomi kaum Nahdiyin,” urainya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM