Kunjungi UB, Erick Thohir Sampaikan Tantangan Besar BUMN, Ada 3

28 November 2021 03:00

GenPI.co Jatim - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke Universitas Brawijaya pada Sabtu (27/11) kemarin.

Kehadiran Erick Thohir ke UB itu untuk kegiatan orasi ilmiah, dengan tema Globalization and Digitalization.

Ia mengatakan, ada tiga tantangan utama yang dialami BUMN terkait pasar global, distrupsi digital dan ketahanan kesehatan.

BACA JUGA:  Malang Gelar Pilkades Serentak, Wakil Bupati: Jangan Ribut!

Dalam pemaparannya, Erick menjelaskan terkait dengan pasar global, tantangan saat ini adalah terkait bagaimana pasar global tersebut dipaksa untuk dibuka.

"Indonesia punya komitmen yang sama dengan negara lain untuk melakukan transformasi green economy atau ekonomi hijau. Namun, jika green economy ini disusupi hanya kepentingan agar supaya kita tidak menjadi negara maju, adalah sesuatu yang harus kita tolak," ujarnya.

BACA JUGA:  Keren Cak! Mahasiswa Unikama Malang Juara 2 Lomba Debat Nasional

Dia menambahkan SDA yang ada di Indonesia harus dimanfaatkan untuk pertumbuhan bangsa Indonesia sendiri dan bukan untuk negara asing. Selain itu, pasar Indonesia juga harus dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonomi yang sebesar-besarnya.

"Kita tidak anti asing. Tetapi sudah sewajarnya SDA kita harus dipakai untuk pertumbuhan ekonomi kita yang sebesar-besarnya," katanya.

BACA JUGA:  Waspada Lonjakan Covid Saat Nataru 2021, Kota Malang Diperketat

Kemudian, terkait dengan masalah disrupsi digital, tantangan besar yang dihadapi Indonesia saat ini adanya perkembangan teknologi digital terkait dengan kesehatan, pendidikan termasuk juga sektor keuangan.

"Health tech, edu tech, fintech adalah kehidupan keseharian kita yang tidak mungkin kita tidak concern mengenai pendidikan dan kesehatan, apalagi sistem pembayaran. Ini juga disrupsi untuk lapangan pekerjaan," ujarnya.

Selain itu, gempuran pada UMKM dari era digital juga terbilang tidak mudah. Produk-produk UMKM yang diproduksi di dalam negeri, harus bersaing dengan produk buatan luar negeri yang memiliki harga jauh lebih murah.

"Ketika e-commerce masuk, memang tren belanja online itu naik, tapi barangnya buatan siapa? Padahal UMKM itu menjadi bagian dari tulang punggung ekonomi kita," tambahnya.

Sementara terkait dengan ketahanan kesehatan, lanjutnya saat ini di dunia tengah terjadi pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona. Apalagi, pada saat kasus Covid-19 naik, perekonomian Indonesia sempat mengalami penurunan.

"Situasi kesehatan, kalau virus naik, ekonomi turun. Ini musuh yang tidak terlihat," ujarnya.

Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi kondisi tersebut, adalah ketika bahan baku obat-obatan harus diimpor dari negara lain. Dengan kondisi tersebut, maka harga obat-obatan di dalam negeri melonjak. Oleh karena itu, Indonesia terpaksa impor obat-obatan dan harganya tentu sangat mahal.

Dengan kondisi tersebut, Erick sangat sangat berharap seluruh pihak seperti BUMN, universitas yang ada di Indonesia termasuk masyarakat bisa turut serta dalam membangun peta jalan yang diharapkan bisa menjawab tantangan tersebut.

"Ini adalah tiga ancaman yang saya sangat berharap, kita semua apakah BUMN, universitas dan masyarakat harus berpikir secara gotong royong untuk membangun roadmap yang kita harapkan," kata Erick. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM