GenPI.co Jatim - Rapat Paripurna Persetujuan Bersama Raperda APBD 2022 yang dilakukan DPRD dan Pemkab Sidoarjo, Jumat (26/11) kemarin malam.
Pada rapat paripurna tersebut, mengesahkan anggaran senilai Rp 5,4 triliun.
"Terua kasih kepada teman-teman DPRD Sidoarjo yang bersama tim pemkab telah bekerja sama dan penuh dedikasi mengawal perencanaan APBD 2022 ini. Kita berharap ini menjadi instrumen fiskal yang mampu menggerakkan dan memulihkan ekonomi. Tentu dalam pelaksanaannya harus transparan dan akuntabel," kata Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Selanjutnya, Perda APBD 2022 ini dikirimkan ke Gubernur Jawa Timur untuk dievaluasi sebelum diundangkan.
Menurut Bupati Sidoarjo, tahun 2022 adalah tahun yang penuh tantangan. Pemulihan ekonomi akan menjadi fokus dari setiap belanja APBD Sidoarjo.
”Tentu pemulihan ekonomi diiringi ketat dengan penguatan sektor kesehatan karena pandemi memang belum bisa diketahui kapan berlalu. Tapi, dengan besaran APBD 2022 yang disepakati bersama ini, kita ingin mengirimkan sinyal bahwa ada semangat, ada optimisme pemulihan ekonomi,” paparnya.
Sejumlah program pemulihan ekonomi siap dilakukan, ia membeberkan pembangunan serta pemerataan infrastruktur sebagai contohnya.
Betonisasi jalan terus dilakukan, dan semakin meluas ke berbagai wilayah. Hal itu semakin melengkapi lebih dari 25 ruas jalan yang tuntas dibetonisasi pada akhir tahun.
Selain itu, ada alokasi untuk mempercepat pembangunan frontage road kawasan Waru-Buduran dan flyover Aloha untuk mengurai kemacetan.
"Infrastruktur menjadi salah satu cara memulihkan ekonomi, infrastruktur yang baik, mobilitas orang dan barang semakin lancar. Tentu saja, dalam proses pengerjaannya juga menyerap lapangan kerja," jelas Gus Muhdlor sapaannya.
Selain dua hal di atas, APBD juga akan memberi alokasi khusus untuk pemulihan ekonomi berbasis UMKM. Digitalisasi UMKM menjadi fokus membawa UMKM Sidoarjo go digital serta terkoneksi dengan pasar nasional serta internasional.
”Untuk memperkuat ekonomi arus bawah, kita juga menyiapkan program Kartu Usaha Perempuan Mandiri atau KURMA, yaitu bantuan modal Rp5 juta-Rp50 juta untuk kaum perempuan, terutama yang menjadi korban PHK, perempuan kepala keluarga, dan dari keluarga kurang mampu. Kita akan fasilitasi mereka semua berwirausaha dengan modal dan pendampingan. Ini salah satu skema pemulihan ekonomi,” paparnya.
Ia menambahkan sektor kesehatan dan pendidikan tentu juga menjadi bidang wajib yang diperhatikan serius oleh pemerintah daerah.
Pada sektor pendidikan, ada beasiswa disiapkan, termasuk beasiswa kuliah untuk ribuan anak muda Sidoarjo. Kemudian sektor kesehatan, salah satu programnya adalah pengoperasian RSUD Sidoarjo barat untuk menghadirkan kualitas pelayanan kesehatan yang merata ke seluruh wilayah Sidoarjo.
”Tahun depan kita juga mulai menata ruang-ruang publik, bagaimana menciptakan ruang terbuka hijau yang nyaman dan keren untuk warga Sidoarjo, sehingga kabupaten ini menjadi daerah yang adem dan humanis,” pungkasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News