GenPI.co Jatim - Sistem buy the service (BTS) di Kota Surabaya terus digodok. Tidak hanya soal rute, namun tata pelaksanaan mekanisme program tersebut kini tengah dimatangkan.
Langkah pertama yakni melakukan traffic demand manajemen, yang meliputi parkir progresif dan penyediaan lahan parkir atau park and ride. Parkir ini untuk memudahkan penggantian moda transportasi pribadi ke umum.
Kemudian, penerapan pengaturan waktu dan ruang jalan kendaraan pribadi yang melintas di jalan-jalan tertentu dengan menyiapkan rute BTS Suroboyo Bus dan feeder.
Penerapan tarif Suroboyo Bus dan feeder dibuat terjangkau. Nantinya tiket layanan angkutan itu terintegrasi dengan antarmoda dan park and ride.
Selanjutnya, konektivitas rute BTS menghubungkan moda trans Suroboyo Bus, feeder dan angkutan kota yang ada di Terminal Purabaya dan Terminal Osowilangun.
"Sedangkan kelima, konektivitas rute BTS juga menghubungkan terminal, stasiun kereta api, pelabuhan, bandara juanda, distrik perdagangan dan perbelanjaan, distrik perkantoran, serta fasum lainnya," kata Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudrajat, Minggu (28/11).
Khusus untuk angkutan feeder, pihaknya akan melakukan penataan pada 2022 yang dapat menjangkau wilayah perkampungan dan perumahan.
"Kami punya PR, sebenarnya ada 71 rute feeder, dengan harapan bisa cepat untuk disatukan dengan pola BTS. Akan tetapi, untuk rute feeder saat ini sedang kita siasati untuk ke arah sana," jelasnya.
Pilot project angkutan feeder juga akan disiapkan dan mulai diuji coba dengan total 36 unit, dengan 3 rute. "Untuk mendukung Suroboyo Bus," sambungnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News