GenPI.co Jatim - Komisi C DPRD Kota Surabaya mengajak warga Kota Surabaya untuk mulai beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum.
Tujuannya, untuk meminimalisir dampak perubahan iklim dikarenakan bertambahnya emisi kendaraan bermotor.
Legislatif khawatir, jika tak ditanggulangi dampak perubahan iklim juga akan dirasakan oleh generasi-generasi selanjutnya.
"Dengan beralih ke transportasi umum kita bisa memotong sekitar 30 persen emisi karbon di Surabaya" kata anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma, Selasa (30/11).
William menilai ketersedian moda transportasi di Surabaya sudah memiliki progres perkembangan yang baik.
Keberadaan transportasi umum yang didukung dengan adanya layanan bus dengan sistem buy the service (BTS).
Ia yakin dengan ditambahnya angkutan feeder atau pengumpan pada 2022, angkutan umum akan bertambah baik. "Ke depan ketepatan waktu dan keandalan angkutan kita akan semakin baik," jelasnya.
Pun demikian, ia mengingatkan, ketersedian transportasi massal ini harus dibaringi dengan sosialisasi dengan edukasi kepada masyarakat.
Salah satuya yakni tetang informasi terkait krisis iklim. "Saya optimis akan semakin banyak warga yang tergerak" katanya.
Politisi fraksi PSI ini menambahkan, komitmen menurunkan emisi karbon di Indonesia sudah diteken targetnya mencapai 29 persen di tahun 2030 mendatang.
Dirinya juga mengusulkan, pengembangan pada pengelolaan sistem transportasi juga bisa ditambah dengan fitur carbon footprint.
"Orang yang naik transportasi umum kan jejak karbonnya lebih sedikit dibandingkan naik kendaraan pribadi," katanya.
"Penumpang yang paling banyak memotong jejak karbon dalam sebulan dengan naik angkutan umum dapat diberikan hadiah. Saya kira ini akan seru dan menarik, terutama bagi millennial," tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News