GenPI.co Jatim - ITS Surabaya bersama Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen John Jenkins mendukung penuh program mitigasi bencana alam pada penyandang disabilitas.
Owen mengatakan, mitigasi pada penyandang disabilitas ini sangatlah penting bagi penyandang disabilitas.
"Harapan saya adalah semoga murid-murid di YPAB bisa menjalankan kehidupan yang seutuhnya seperti yang lainnya," kata Owen di Yayasan Pendidikan Anak Buta (YAB), Jalan Gebang Putih, Surabaya, Kamis (2/12).
Program tersebut, kata dia, akan mendapat dukungan dana oleh Global Future Cities asal Inggris.
Selain mitigasi bencana, project lainnya yang juga menggandeng penyandang disabilitas yakni sektor kewirausahaan.
Owen menyebut, penyandang disabilitas tersebut juga punya hak yang sama untuk mendapatkan keahlian dalam bidang teknologi dan digital.
"Ini penting untuk mempromosikan bisnis mereka secara daring dan bisa sukses dalam berbisnis seperti yang lainnya," katanya.
Tidak hanya di Surabaya, Owen memastikan program tersebut juga akan dilakukan secara menyeluruh di seluruh wilayah di Indonesia.
"Guna membantu komunitas penyandang disabilitas di berbagai provinsi di Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, peneliti sekaligus Project Leader Gempa ITS, Adjie Pamungkas menyebut, bencana di Surabaya termasuk kategori medium. Namun, tetap perlu diwaspadai karena dapat dapat mengakibatkan risiko tinggi.
Dia mengatakan, selama ini potensi gempa di Kota Pahlawan terus meningkat dua kali lipat dalam rentan waktu 2002-2017.
Kesiapsigaan seluruh masyarakat dalam menghadapi potensi perlu dilakukan.
"Karena kapasitas masyarakat belum siap, dari sisi bangunan kemudian Kota Surabaya belum pernah terkena tradisi gempa bumi," terangnya.
Pihaknya mengungkapkan, program mitigasi bencana akan menggandeng kelurahan. Dengan begitu ia berharap bisa menyasar secara luas wilayah Kota Surabaya.
Program mitigasi kata Adjie sudah mulai dilakukan sejak tahun 2017 hingga 2019. Kehadiran Dubes Inggris menjadi dukungan tersendiri untuk penanganan bencana alam.
"Kami punya banyak hasil hasil penelitian yang sudah dihasilkan dengan Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim. Salah satunya aplikasi berbasis android," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News