GenPI.co Jatim - Banyuwangi diterjang banjir rob, Selasa (7/12). Ratusan rumah di tiga keluarahan terendam air.
Banjir dengan ketinggian 50 cm terjadi di kawasan Fish Market, Plengsengan, Kelurahan Kampung Mandar, Banyuwangi.
Peristiwa tersebut sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu. Air semakin meninggi pada Senin malam. Banjir rob kali ini disebut yang paling besar sejak 2017.
“Setiap tahun terjadi, tapi tidak sampai masuk rumah. Tahun 2017 itu agak besar, tapi tidak sebesar tahun ini,” ujar warga Kelurahan Mandar, Sam’ati mengutip Ngopibareng.id, Selasa (7/12).
Pun demikian, warga sudah mengantisipasi banjir rob tersebut. Mereka telah memindahkan sejumlah barang ke lantai dua yang tidak terkena air laut pasang.
Warga juga memasang papan untuk menghalau air agar tidak masuk rumah terlalu banyak.
Banjir ini juga membuat warga jadi tidak bisa tidur lebih awal, karena harus berjaga menunggu air bila meninggi.
Pukul 24.00 WIB biasanya air sudah mulai surut dan warga membersihkan rumahnya dengan air tawar.
“Kalau sudah surut kami bersihkan dulu. Baru bisa istirahat. Biasanya pukul 01.00 WIB dinihari baru kami bisa tidur,” kata Adam, warga lainnya.
Sementara, Kepala Kelurahan Kampung Mandar, Dwi Sasongko menyebut, banjir rob sudah terjadi sejak empat hari yang lalu.
Biasanya, kata dia, air mulai masuk pukul 19.30 WIB. Kemudian terus naik hingga puncaknya pukul 21.00 WIB.
“Biasanya pukul 23.30 WIB itu perlahan-lahan sudah mulai surut,” kata dia.
Dwi Sasongko menyebut, setidaknya ada sekitar 200 rumah yang terendam. “Kalau dijumlah dengan di wilayah tempat saya tinggal ada sekitar 300 rumah yang terdampak banjir rob ini,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, biasanya para nelayan mulai menghitung pasang surut air laut berdasarkan kalender Jawa.
“Perhitungan nelayan, besok masih pasang tapi tidak sebesar ini. Mudah-mudahan besok tidak sebesar ini. Dikhawatirkan besok sudah surut tapi hujannya deras itu yang kita khawatirkan,” tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News