Proses Pencarian Korban Gunung Semeru Terkendala Tanah Panas

08 Desember 2021 18:30

GenPI.co Jatim - Proses pencarian para korban yang tertimbun awan panas guguran (APG) Gunung Semeru menemui kendala.

Salah satunya yakni kondisi medan yang masih panas. Hingga kini, masih ada sebanyak 22 orang dinyatakan menghilang.

“Besok, Rabu (8/12) pencarian korban hilang memasuki hari keempat. Oleh Kepala BNPB, kami diberi waktu satu minggu untuk melakukan pencarian secara optimal,” Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kol Inf Irwan Subekti, Selasa (7/12).

BACA JUGA:  Tim SAR Lakukan di 4 Titik Terparah Erupsi Gunung Semeru

Proses pencarian korban akan fokus di dua dusun, yaitu Kampung Renteng dan Curah Kobokan, Lumajang. 

Dua dusun tersebut merupakan wilayah paling terdampak. Kedua kampung tersebut dikabarkan masih banyak korban yang belum ditemukan.

BACA JUGA:  Korban Meninggal Erupsi Gunung Semeru Bertambah, Sudah 34 Orang

“Waktu pencarian dilaksanakan pagi sampai sore hari sekitar pukul 16.00 atau 17.00 dengan memperhatikan situasi cuaca di sekitar Gunung Semeru,” jelasnya.

Saat ini, cuaca di Gunung Semeru sering hujan sehingga menghambat pencarian. Selain itu, situasi di lereng semeru masih belum benar-benar aman sehingga butuh kewaspadaan tinggi.

BACA JUGA:  Awas Penjarahan, Polda Jatim Patroli di Jalur Evakuasi Semeru

“Tadi pagi ada ledakan dua kali. Kemudian lahar panas bisa saja setiap saat datang dari atas,” ujar Irwan.

Selain itu juga kondisi tanah yang masih panas menjadi pertimbangan lain. Tim belum berani melakukan proses pencarian ditempat yang tanahnya masih panas.

Irwan menyebut, pencarian dibantu warga yang mengenal para korban.

Hingga saat ini masih sebanyak 34 korban yang berhasil ditemukan oleh tim evakuasi.

Sebanyak 10 korban berhasil di identifikasi identitasnya oleh tim Disaster Verification Identification (DVI) Polda Jatim. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM