Jangan Membandel, Gubernur Jawa Timur: Jauhi Zona Merah Semeru

09 Desember 2021 10:30

GenPI.co Jatim - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta warga tak mendekati zona merah atau berbahaya pada wilayah Gunung Semeru.

Guguran awan panas dan lahar dingin masih mengancam kawasan di lereng Semeru. Aktivitas gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu belum berhenti.

"Bagi masyarakat yang tidak berkepentingan agar jangan mendekati zona merah karena berbahaya," kata Khofifah tertulis, Rabu (8/12).

BACA JUGA:  Demo Lagi, Buruh Ngotot Minta Gubernur Jatim Revisi Keputusan UMK

Mantan menteri sosial itu juga mengajak kepada masyarakat untuk turut membantu meringankan beban korban terdampak erupsi Gunung Semeru.

"Daripada berselfie ria di lokasi bencana, baiknya berempati dengan menghimpun dan menyalurkan bantuan atau mendoakan para korban bencana yang sampai saat ini ada yang masih hilang belum diketemukan," tegasnya.

BACA JUGA:  Usul Kanal Khusus Relawan, Gubernur Jatim: Tolong Saya Diundang

Khofifah menambahkan, sampai saat ini seluruh jajaran pemerintah dan relawan terus berupaya memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Sementara itu, soal relokasi pemukiman warga hingga kini masih dalam tahap idetifikasi lokasi.

BACA JUGA:  Tim SAR Kembali Menemukan 4 Koban Meninggal Erupsi Gunung Semeru

Pemerintah, kata dia, masih mencari tempat yang pas. Semua opsi terkonfirmasi milik Perhutani.

Data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada hari ini, Selasa (8/12), pukul 12.00 WIB, jumlah warga mengungsi mengalami peningkatan menjadi 5.171 jiwa.

Warga yang mengungsi ini sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Jember 94 orang dan di Kabupaten Malang terdapat 96 jiwa dan Kabupaten Blitar 20 orang.

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 985 jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik 1.733 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik 974 jiwa, dam Kecamatan Lumajang 199 jiwa.

Kemudian, Kecamatan Tempeh 459 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 191 jiwa dan lainnya tersebar di 7 kecamatan lain di Lumajang.

Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 13 jiwa dan meninggal dunia 38 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM