GenPI.co Jatim - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawasa fokus menggenjot program Vokasi Istimewa.
Program ini penting bagi para Anak Berkebutahan Khusus (ABK) dan alumni Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk pengembangan skill serta potensi masing-masing.
"Melalui program vokasi istimewa ini diharapkan terbangun koneksitas lebih luas lagi bagi keahlian dan karya-karya anak-anak istimewa ini," kata Khofifah, Jumat (9/12).
Tak hanya Vokasi Istimewa saja, ajang-ajang lain yang mampu menjadi wadah ABK memaksimalkan potensinya.
Menurut Khofifah, para ABK maupun lulusan SLB punya kualitas yang setara dengan orang pada umumnya. Tidak ada perbedaan, selagi mereka punya ruang berkreasi yang masif.
SLB di Jawa Timur disebutnya telah menerapkan beragak inovasi, pengembangan dan lompatan kemajuan yang pesat.
"Para siswa ABK ini juga mampu untuk bersaing dan menghasilkan daya saing yang seimbang," terangnya.
Khofifah menegaskan, semua masyarakat tak boleh menempatkan anak dengan kebutuhan khusus pada tingkatan masyarakat kelas kedua dalam beragam aspek, seperti ekonomi dan sosial.
"Jangan pernah melakukan diskriminasi terhadap ABK. Beri ruang, peluang dan kesempatan yang sama bagi ABK ini," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur, Wahid Wahyudi menerangkan, program Vokasi Istimewah diluncurkan sejak tahun 2020 lalu di berbagai lokasi SLB di Jawa Timur.
"Sesuai amanat UU Disabilitas minimal dua persen tenaga kerjanya mengakomodir anak berkebutuhan khusus," terangnya.
Wahid mengungkapkan, sudah banyak perusahaan yang menggandeng SLB untuk menjalankan Vokasi Istimewa.
"Alhamdulillah banyak perusahaan di Jatim menyambut baik program vokasi ini," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News