GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup berusaha untuk mengurangi sampah plastik. Sebagai percontohan tiga pasar ini menjadi sasarannya.
Ketiga pasar yang bakal menerapkan bebas kantong plastik berlaku di Pasar Genteng, Pasar Pucang, dan Pasar Kapasan.
Dalam menjalankannya, Pemkot Surabaya bakal mendapatkan pengawalan dari Universitas Airlangga (Unair).
Unair melibatkan 25 orang mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan (PTL) terjun mengamati objek penelitian pasar tersebut.
Demi membangun kesadaran secara perlahan, Nita bersama tim mahasiswa juga sempat melaksanakan sosialisasi dengan menukarkan kantong plastik dengan tas kain, di 3 pasar itu.
"Masyarakat perlu diberikan bukti riil terkait dampak plastik di lingkungan," terangnya.
Ia mencontohkan, kantong plastik jika tak ditanggulangi dengan serius bakal memunculkan banjir saat hujan deras mengguyur Surabaya. Dampak nyata peristiwa itu juga akan dirasakan oleh masyarakat.
"Penyebab banjir di Pasar Kapasan, yaitu kantong plastik sekali pakai yang masuk dan menumpuk di selokan. Saat selokan dibongkar, akan menimbulkan bau, Jadi disini dampak riil yang dirasakan banjir dan bau sampah," ujarnya.
Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unair menambahkan, peraturan terkait sampah plastik harus segera ditetapkan.
"Harapannya agar masyarakat mencintai lingkungannya, salah satunya dengan cara mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai, membawa tas kain atau keranjang saat berbelanja ke pasar, dan lain-lain," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News