GenPI.co Jatim - Sepekan lebih pasca erupsi Gunung Semeru terjadi. Warga selamat langsung direlokasi ke tempat pengungsian.
Pada tempat pengungsian, para pengungsi membutuhkan perhatian lebih terkait kondisi kesehatannya.
"Banyak warga dan pengungsi yang mengeluhkan mata merah dan radang paru-paru akibat menghirup abu vulkanik," kata Ketua Unit Bantuan Bencana Alam FK Universitas Airlangga, Christijogo Sumartono, Minggu (12/12).
Pihaknya melakukan langkah dini sebagai upaya penanganan dini kepada masyarakat dengan sistem jemput bola.
"Warga dan pengungsi sudah diberikan obat tetes mata mata agar tidak makin parah. Mereka juga dapat obat batuk dan pilek," ujarnya.
Kendati demikian, Christijogo berharap para pengungsi segera mendapatkan penanganan, agar kesehatan para pengungsi bisa terjamin.
Pengungsi kata dia diminta untuk melengkapi diri mereka dengan Alat Pelindung Diri (APD) ketika akan membersihkan rumah masing-masing.
"Kenapa kami anjurkan memakai sepatu boots? Karena khawatir ada penyebaran penyakit tikus seperti leptospirosis," tegasnya.
Di sisi lain, dirinya menyebut bahwa permasalahan air bersih juga menjadi hal utama yang terus dipantau sebagai salah satu kebutuhan utama para pengungsi.
"Kesediaan air bersih juga perlu diperhatikan untuk mencegah munculnya penyakit baru. Apalagi, kondisi saat ini, kebutuhan warga dan pengungsi akan air bersih harus terpenuhi," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News