Kabar Bahagia untuk Devina dan 4 Mahasiswa Unej Korban Semeru

14 Desember 2021 08:30

GenPI.co Jatim - Devani Ramadhani dan empat mahasiswa Universitas Negeri Jember (Unej) bisa sedikit bernapas lega.

Kemendikbudristek membebaskan uang kuliah tunggal (UKT) pada semester gasal tahun akademik 2021/2022 untuk korban bencana awan panas guguran Gunung Semeru.

Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan, kebijakan tersebut sudah disampaikan kemendikbudristek.

BACA JUGA:  Keren Cak! Dosen Unej Masuk Jajaran Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

"Kebijakan pemberian bantuan itu telah disampaikan langsung oleh Kemendikbudristek melalui Dirjen Dikti kepada kami sebagai salah satu bentuk perhatian dan kepedulian agar para mahasiswa tetap bisa melanjutkan kuliahnya," ujarnya, Senin (13/12).

Unej juga memberikan bantuan berupa uang tunai dan kebutuhan lainnya kepada para mahasiswa yang menjadi korban bencana tersebut.

BACA JUGA:  Kemenparekraf Terjunkan Tim Khusus ke Semeru, ini Tujuannya

"Unej juga menyerahkan bantuan yang berasal dari keluarga besar Unej kepada warga Lumajang yang terdampak bencana Gunung Semeru melalui Baznas Lumajang," katanya.

Iwan mengaku tengah menyiapkan program KKN tematis di daerah terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, setelah masa tanggap darurat bencana Gunung Semeru berakhir.

BACA JUGA:  Mohon Perhatian, Pengungsi Erupsi Semeru Butuh Bantuan ini

Temanya bermacam, bisa pembangunan fasilitas umum, pembenahan usaha, penanganan kesehatan aupun tema-tema lainnya.

Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati menyebut, pembenahan pascaerupsi Gunung Semeru butuh uluran bantuan dan dukungan semua pihak.

"Saat ini kami terus melakukan pencarian korban dan melakukan penanganan bagi korban seperti pembangunan hunian sementara termasuk memberikan penyembuhan trauma bagi korban, sehingga terima kasih atas bantuan Unej," katanya.

Lima mahasiswa tersebut, yaitu, Devani Ramadhani yang merupakan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional FISIP, Novia Dwiyanti dari Program Studi Diploma Teknik Elektronika FT.

Kemudian Nabila Firdausi dari Program studi Perpajakan FISIP, Nurhalimah dari Program Studi Pendidikan IPA FKIP dan Nurul Alfiani yang merupakan mahasiswi Program Studi Penyuluhan Pertanian Faperta.

Devani Ramadhani yang mendapat ujian paling berat. Mahasiswi asal Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh itu kehilangan tujuh kerabatnya yakni paman dan sepupunya, namun baru tiga orang yang ditemukan oleh tim SAR gabungan. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM