Cara Unik Lapas Perempuan Malang Jaga Nasionalisme Melalui Budaya

19 Desember 2021 10:00

GenPI.co Jatim - Perempuan merupakan topik yang hangat diperbincangkan dalam minggu-minggu ini. Perempuan merupakan wujud emansipasi tetap bisa ikut andil dalam mempertahankan nasionalisme. 

Bagaimana jika mereka terkurung di balik jeruji? Bukan penghalang, tetap bisa berkarya.

Lapas Perempuan Malang berkolaborasi dengan Sanggar Seni Cakra Baruna Indonesia menggelar acara seni sebagai wujud cinta budaya lokal. 

BACA JUGA:  5 Lapas dan Rutan di Jatim Melebihi Kapasitas Hingga 200 Persen

”Wayang kulit dapat digunakan sebagai ajang penyampai informasi dan sebagai ajang hiburan bagi masyarakat dan pemerintah," ujar ungkap Kepala Lapas Perempuan Tri Anna Aryati, Sabtu (18/12).

Walaupun digelar secara virtual atau daring, namun keberadaan wayang kulit sebagai budaya tetap harus ada.

BACA JUGA:  Bangunan Peninggalan Belanda, Lapas Sidoarjo Waspada Tinggi

"Wayang kulit tetap harus lestari dan berkarya agar tidak punah karena masa pandemi seperti ini," kata dia.

Menurutnya, sebagai warga Indonesia harus cinta dan melestarikan kebudayaan Indonesia dimanapun berada.

BACA JUGA:  Syarat Wajib Berkunjung ke Lapas di Jatim, Perhatikan

Kegiatan pagelaran virtual ini sendiri dihadiri beberapa Pejabat dari Dinas Kota Malang, dan seluruh Pegawai hingga Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Perempuan Kelas IIA Malang.

Selain itu hadir pula Dalang Muda Raden Tumenggung Bayu Suryo Kusumaleksana Kuntha Baskara yang menunjukkan aksi wayang berjudul ” Kunthi Pilih, Sayembara Manthili”. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM