GenPI.co Jatim - Lagi, ritual di pantai. Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan pimpinan Trisunu, warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk kali ini yang melakukan ritual di Pantai Watu Ulo, Sabtu (26/2).
Kegiatan tersebut sempat dibubarkan oleh kepolisian dan warga setempat.
Kapolsek Ambulu AKP M Ma’ruf mengatakan, rombongan kelompok ini berjumlah 18 orang dan berangkat dari Nganjuk pada Jumat (25/2) pukul 23.00 WIB.
Pada pukul 12.30 WIB, mereka langsung merendam diri di Pantai Watu Ulo.
Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan tersebut telah menyelesaikan ritual pertama.
Saat akan melakukan sesi yang kedua Bhabinkamtibmas bernama Bripka Wira Budi Atmaja beserta Babinsa, perangkat desa dan warga setempat membubarkan mereka.
“Mereka diminta naik ke pantai karena saat itu kondisi ombak di Pantai Watu Ulo cukup besar,” tambah Ma’ruf mengutip Ngopibareng.id, Sabtu.
Kepada polisi, Ketua Kelompok Trimurti, Trisunu mengaku sengaja datang jauh-jauh dari Nganjuk ke Pantai Watu Ulo. Mereka punya tujuan tertentu.
Kelompok ini ingin mengadakan ritual dan menyampaikan rasa empati demi ketenangan jiwa para korban tenggelam beberapa hari lalu.
“Mereka ternyata memiliki ikatan dengan kelompok Tunggal Jati Nusantara Jember. Mereka menunjukkan rasa empati mereka terhadap korban yang tenggelam,” kata Ma'ruf.
Sebelumnya, Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Jember melakukan ritual di Pantai Payangan yang menewaskan 11 orang, Korban tersebut terseret arus pantai.
Ma’ruf menyampaikan, Kelompok Trimurti Kejawen Kejayan kemudian diminta untuk pulang ke Nganjur sekitar pukul 14.30 WIB.
“Setelah kami imbau, 18 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 5 orang perempuan itu pulang menuju rumah mereka di Nganjuk,” kata Ma’ruf. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News