GenPI.co Jatim - Pelaku begal sadis di Sumenep ini kena batunya. Anggota Polres Sumenep terpaksa mengambil tindakan terukur dengan menembak mati.
Begal tersebut hendak merampas sepeda motor warga dan menyandera korban dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit.
Kabag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti di Sumenep mengatakan, pelaku membahayakan dan tidak mengindahkan permintaan polisi untuk menyerahkan diri.
Petugas terpaksa mengambil tindakan dengan menembaknya. "Karena peringatan tidak diindahkan maka petugas terpaksa bertindak dengan memberikan tembakan," ujarnya, Senin (14/3).
Penembakan dilakukan di depan sebuah ruko di Perum Bumi Sumekar, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (13/3).
"Kejadiannya di depan Toko Swalayan Sakinah," katanya.
Begal tersebut berinisial HM (24) warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep. Sementara itu, sanderanya perempuan warga Kolor, Sumenep.
Aksi polisi tersebut sempat terekam video dan beredar di aplikasi WhatsApp. Terlihat dalam rekaman tersebut polisi menembaknya lebih dari satu kali.
Petugas terlihat menembaknya lagi meskipun pelaku sudah terkapar. "Karena anggota khawatir dia ini melarikan diri," katanya.
Setelah itu, polisi langsung membawanya ke rumah sakit, namun meninggal dalam perjalanan.
"Si begal ini tidak meninggal di tempat, akan tetapi dalam perjalanan saat hendak dibawa ke rumah sakit," kata Widiarti.
Tidakan tegas polisi tersebut sempat menuai kontroversi di kalangan warganet. Sebagian memprotes pola penembakan oleh petugas yang dilakukan berkali-kali, bahkan saat pelaku sudah tidak berdaya.
AKP Widiarti menjelaskan bahwa tindakan yang diambil tersebut sudah terukur dan sesuai prosedur. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News