Jatim.GenPI.co - Tak disangka, niat Samsul (26) dan Anas Sholikhin (45) untuk menjual hasil helm curian mengantarkannya ke Polsek Gubeng, Surabaya.
Aksinya terbongkar awal Juni lalu setelah teman korban helm yang diruci mereka berpura-pura membeli.
BACA JUGA: Ngeri! 2 Remaja Bawa Gergaji Sebesar Lengan, Untuk Tawuran?
Merka bertemu di Taman Flora (Kebun Bibit) untuk melakuan COD (cash on delivery). Namun di sanalah yang lantas membuatnya keduanya dihajar massa.
Dua pelaku ini bukan sekali mencuri helm. Sudah delapan kali mereka mencuri helm.
Sasarannya, helm yang minim penjagaan. "Kami keliling cari parkiran dekat dengan jalan raya. Setelah itu, baru mencari helm yang diletakkan di spion atau di atas jok motor," ucap Agus, Minggu (6/6).
Agus yang sehari-hari bekerja membantu ayahnya di bengkel jok mobil itu biasa mencuri helm yang memiliki nilai jual tinggi.
Helm hasil curiannya biasa dijual di media sosial. "Kami ambil yang kisaran harga di atas Rp 400 ribu kalau baru. Nanti bisa dijual Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu," katanya.
Agus mengaku terpaksa untuk mencuri helm untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari.
Hasil bekerja di bengkel tidak cukup. "Enggak cukup, Pak, buat beli rokok," katanya.
Anas yang sehari-hari bekerja sebagai sopir ekspedisi rute Jakarta-Surabaya pun mengucapkan hal serupa.
Sejak pandemi Covid-19 melanda pendapatannya berkurang. Perusahaan tempatnya bekerja sudah jarang melakukan pengiriman dengan alasan tidak ada kiriman.
"Saya sopir, Pak, tetapi beberapa bulan terakhir jarang bekerja. Makanya saya bingung untuk beli makan dan rokok," tutur Anas.
BACA JUGA: Sabar jadi Kunci Hasil Pottery Sempurna
Kapolsek Gubeng Kompol Akay Fahli mengatakan, telah mengamankan pelaku.
"Kami mengamankan dua tersangka pelaku pencurian di Mapolsek," kata dia. (jpnn/genpi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News