Jatim.GenPI.co - Fetish kembali menjadi perbincangan publik dalam beberapa hari belakangan. Namun bukan dengan media jarik yang sempat viral di Surabaya beberapa tahun lalu.
Melainkan menggunakan mukenah. Kasus dugaan fetish mukena ini mencuat di Kota Malang.
BACA JUGA: Fetish Mukena Berkeliaran, Polresta Malang Turun Tangan
Berikut sejumlah fakta tentang fetish mukena yang kini telah mendapat perhatian Polresta Malang.
1. Viral di Twitter
Kasus ini mencuat setelah salah satu korban yang bernisial JT (20) membuat Thread di Twitter berjudul 'Fetish Mukena: Pelecehan Foto Berkedok Olshop' pada 16 Agustus 2021.
Dalam unggahannya tersebut JT mengaku mendapat tawaran pemotretan, setelah ia menjadi finalis duta hijab. Tetapi hanya dirinya yang mendapat tawaran tersebut.
2. Foto JT muncul diakun fetish
JT kaget saat fotonya tiba-tiba muncul di akun Twitter fetish mukena @pecinta_mukena tanpa sepengetahuannya. Pada bio akun tersebut tertulis 'kumpulan bidadari memakai mukena' dan 'hanya penyuka cewek pemakai mukena'.
Selain JT ada korban lain, berinisial AZ yang fotonya juga terpampang di akun tersebut. Mengutip dari Ngopibareng.id, AZ mengaku mendapat banyak komentar tidak senonoh yang ada pada fotonya tersebut.
3. Korbannya model
Setelah viral tentang Thread tersebut di Twitter, lantas koban muncul satu per satu. Kebanyakan korban merupakan model dan makeup artis. Beberapa lainnya merupakan influencer.
Sebanyak 10 orang model disebut pernah menjadi korban dari pemotretan fetish mukena tersebut.
4. Resmi dilaporkan ke Polresta Malang
Fetish mukena ini resmi dilaporkan ke Polresta Malang. Salah satu korbannya berinisial AZ melaporkan akun fetish berkedok online shop tersebut.
5. Polresta Malang meminta bantuan kepada Polda Jatim
BACA JUGA: Jangan Ragu dengan Eyelashes Sarita Beauty, Mata Cantik dan Indah
Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Tinton Yudha Riambodo mengatakan, tengah mendalami kasus tersebut. Termasuk meminta keterangan saksi model yang menjadi korban.
"Karena ini kan di media sosial. Untuk melakukan pelacakan kami berkoordinasi dengan tim cyber Polda Jatim. Karena perlu ada bukti. Karena viral saat ini kami berkoordinasi dengan unit cyber," kata dia mengutip dari Ngopibareng.id, Sabtu (21/8). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News