Niatnya Baik, Petani Diberi Kartu, Tapi Tak BIsa Pakai

17 April 2021 02:00

Jatim.GenPI.co - Kelompok Tani Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto menilai banyak anggota petani yang sudah berumur. 

Mereka butuh pendampingan agar bisa mengaktifkan kartu tani. Pasalnya, banyak dari petani ini yang gagap teknologi, sehingga tidak bisa mengaktifkan kartu tani. 

BACA JUGA: Kelompok Tani di Magetan Ubah Lahan Tebu Jadi Melon

Ketua Kelompok Tani Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Ahmad Muzayyin mengakui sebagian petani belum melakukan pengaktifan Kartu Tani ke bank terkait. 

"Untuk Kartu Tani ada yang sebagian aktif dan tidak, karena petani tidak mengerti iptek. Perlu pendampingan dari kelompok tani dalam mengaktifkan kartu tersebut," ujar Muzayyin, Jumat (16/4). 

Ia tak memungkiri bahwa beberapa anggotanya berusia lanjut. Petani ini tidak paham internet dan mengunduh. 

"Saya harap ada pendampingan dan bisa dipermudah lagi ngurus kartu tani," tegasnya. 

Sebelumnya, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan Kartu Tani diluncurkan Kementerian Pertanian untuk memberi perubahan pola distribusi pupuk subsidi. 

Kementan ingin modernisasi dalam distribusi pupuk bersubsidi. 

Sementara itu, untuk sasaran penerima manfaat subsidi pupuk tahun 2021 sebanyak 16,6 juta petani berbasis nomor induk kependudukan (NIK). 

BACA JUGA: Kelompok Suka Tani Berdaya Kembangkan Produk Pertanian Lokal

Hal ini mencakup 32 juta hektare luas tanam yang digunakan, diantaranya untuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan.

“Dengan alokasi subsidi sebesar Rp25,276 triliun, rata-rata alokasi subsidi sebesar Rp 1,52 juta per petani per tahun atau Rp766.000 per hektare per tahun,” jelasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM