Ingin Berkebun Tapi Tak Punya Lahan, Mungkin Ini Solusinya

Jatim.GenPI.co - Kegiatan bercocok tanam seperti di kota besar seperti Surabaya saat ini sangat susah sebab lahan yang tersedia semakin lama, semakin terbatas.

Tapi jika anda punya niat yang besar ditambah kreativitas, kegiatan bercocok tanam bisa dilakukan.

BACA JUGA: Komunitas Pelajar Sidoarjo Tak Lelah Berkreasi

Seperti yang dilakukan warga di lingkungan RT 04 RW 05 Kelurahan Kendangsari, Surabaya. Mereka berhasil mengoptimalkan lahan di gang kampung.

Mereka menerapkan metode tanam vertikultur menggunakan Pola Tanam Sehat Amanah (PTSA).

Ketua Komunitas Muda Mudi Surabaya (KMS) Zubaidullah mengatakan dengan metode tanam vertikultur diharapkan dapat menggungah minat masyarakat untuk mulai bercocok tanam.

“Dengan begitu masyarakat juga bisa mulai menerapkan pola pangan mandiri dengan teknik tanam vertikultur tersebut,” kata Ubaid – sapaan lekatnya dilansir dari website humas.surabaya.go.id.

Budidaya vertikultur disamping dapat menghasilkan pola pangan mandiri, juga mampu menghasilkan estetika keindahan kampung.

“Kami berencana ingin membuat kampung vertikultur, untuk memanfaatkan lahan selah. Karena itu, kami juga melakukan kerjasama dengan Jatayu Pomosda,” ujar Pria asli kelahiran Surabaya ini.

Sementara itu, Tim dari Jatayu Pomosda, Citro Santoso menyampaikan, problem masyarakat perkotaan biasanya minim lahan untuk bercocok tanam atau berkebun.

Namun, dengan menggunakan metode vertikultur PTSA, teknik ini bisa menjadi salah satu solusi masyarakat kota yang ingin mulai bercocok tanam.

“Dengan adanya (metode) vertikultur itu, dengan media lahan yang sempit pun bisa jadi,” kata Citro.

BACA JUGA: PERIISAI Mengakomodir Kebutuhan Riset dan Publikasi

Untuk mulai menerapkan metode tanam ini, ia menjelaskan, masyarakat bisa memanfaatkan lahan seluas 1 meter persegi untuk tiga vertikultur.

Menurutnya, satu vertikultur bisa diatur dengan diameter pipa (paralon) 5 inchi, untuk masing-masing 27 lubang tanam sayuran. “Satu (pipa) vertikultur itu bisa panen 27 hingga 37 lubang sayuran,” terangnya. (*)