Pedagang Kedelai Menjerit, Dinkopdag Surabaya Tunggu Arahan Harga

Pedagang Kedelai Menjerit, Dinkopdag Surabaya Tunggu Arahan Harga - GenPI.co JATIM
Ilustrasi kedelai. (Foto : Ananto Pradana/GenPI.co Jatim).

GenPI.co Jatim - Harga kedelai yang merangkak naik dirasakan banyak pedagang, tak terkecuali di Kota Surabaya. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya tak menampik soal harga kedelai yang naik.


Kabid Distribusi Perdagangan Dinkopdag Surabaya Devie Afrianto mengaku, pihaknya sudah menemui distributor kedelai, usai adanya keluhan pengerajin tempe soal kenaikan harga.

Hingga saat ini stok kedelai di pasaran masih aman. Hanya saja, persoalan terjadi pada besaran kenaikan harga.

BACA JUGA:  Top! Jatim Paling Tinggi Pertumbuhan Perdagangan Se-Pulau Jawa

"Itu kan (kedelai) import, harga sudah tinggi (dari suplaiyer). Kalau posisi di harga pasar sudah menyentuh diangka Rp13.000," terangnya, Jumat (18/2).

Walhasil, tingginya harga itu akhirnya memberikan dampak pada para pengerajin tempe. Sebab, modal yang dikeluarkan semakin membengkak seiring dengan lonjakan harga bahan baku.

BACA JUGA:  Mencengangkan! ini Total Transaksi E-Peken Surabaya

"Kebutuhannya (pengerajin tempe) itu kan memang besar sekali," ujarnya.

Mengingat kedelai yang ada merupakan produk impor, Dinkopdag masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat terkait langkah menekan kenaikan harga.

BACA JUGA:  Harga Naik, Pedagang Kedelai di Surabaya Hanya Bisa Pasrah

"Menekan harga ini kan bukan hanya Surabaya tetapi juga nasional, karena (kedelai) impor kewenangan pemerintah pusat," jelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya