Berawal Telur Asin Gagal Jual, Guru di Malang Raih Omzet Jutaan

Berawal Telur Asin Gagal Jual, Guru di Malang Raih Omzet Jutaan - GenPI.co JATIM
Yunita Susanti yang memanfaatkan telur asin gagal jual menjadi kerupuk. Foto: malangkota.go.id.

GenPI.co Jatim - Yunita Susanti, seorang guru sekolah dasar (SD) asal Malang ini tak sengaja berbisnis kripik telur asin.

Bermula dari berjualan telur asin pada 2019, warga Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen itu mendapati barang dagangannya gagal jual karena retak dan rusak.

Dia kemudian memutar otak agar telur asin yang dititipkannya ke toko dan warung di sekitar tempat tinggalnya tak terbuang percuma.

BACA JUGA:  Jelang Ramadan, Pemkot Surabaya Antisipasi Harga Sembako

Pada Juni 2020, Yunita pun mencari literasi di internet untuk memanfaatkan telur asin yang gagal jual tersebut.

Dirinya pun menemukan ide untuk membuat kerupuk dengan bahan dasar telur asin dan tepung serta bawang putih. Pertama membuat tak berjalan lancar.

BACA JUGA:  Kampoeng Kreasi, Cara Pemprov Jatim Bawa Ekonomi Desa Naik Kelas

Kendala ada, kerupuknya kurang sempuran. Namun, Yunita tak menyerah hingga kemudian dia berani menawarkannya ke sejumlah toko.

Perempuan berusia 27 tahun ini menjual kerupuk berlabel ‘kerupuk endhog asin’ ini dalam bentuk mentah dan matang atau siap saji.

BACA JUGA:  Pemilik Depot dan Resto Curhat, Permintaannya Satu Saat Ramadan

Harganya beragam, mulai dari Rp20 ribu, sedangkan yang mentah dengan kemasan 1 kilogram dipatok Rp90 ribu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya