
Pun demikian, Agung mengingatkan, angka kesakitan Strain B117 tergolong tinggi dikarenakan penyebarannya sangat cepat. Bahkan di Inggris virus ini juga berhubungan dengan kematian.
Menurut Agung, Strain B117 memiliki gejala yang masih mirip dengan SARS CoV2 pada umumnya.
Penderita yang terjangkit B117 sebagian besar memiliki indikasi flu, kehilangan indera penciuman dan perasa.
Gejala-gejala lain seperti pusing, sakit kepala, hingga sesak juga diklaim ikut menyertai.
“Gejalanya sama, tidak lebih berat atau lebih ringan. Cuma ada perbedaan persentase saja, jadi flunya yang menonjol adalah batuknya dibandingkan Covid sebelumnya,” katanya.
BACA JUGA: B117 UK Masuk Indonesia, Khofifah Pasang Kuda-kuda
Namun, ia menegaskan, Strain B117 berbeda dengan Virus Corona yang beredar di Inggris saat itu. Sebab, Strain B117 adalah hasil mutasi.
“Virus ini mengalami delapan mutasi pada bagian tonjolan (Spike). Yaitu enam mutasi pada gen Spike dan mengalami dua delesi, yang mana ada gen yang hilang,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News