GenPI.co 
Jatim.GenPI.co - Sebagian masyarakat Indonesia memilih khitan anaknya sewaktu bayi. Meski banyak juga yang melakukannya saat sang buah hati sudah dewasa.
Dokter Spesialis Bedah Anak Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dr. Barmadisatrio menyebutkan, tidak ada patokan usia bagi seorang laki-laki untuk sunat.
BACA JUGA: Air Kelapa Hingga Kaldu dan Sup Ampuh Lawan Dehidrasi
“Seperti yang kita tahu bahwa sunat merupakan bedah minor yang paling tua menurut sejarah karena sunat diperkenalkan sejak zaman Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim sunat pun saat usia sudah tua,” ujarnya mengutip dari laman resmi Unair, Senin (2/8).
Terlepas dari itu, Dokter Barmadi menjelaskan bahwa khitan memiliki banyak manfaat. Sunat dapat mengurangi risiko penyakit seperti infeksi saluran kencing serta mengurangi risiko terkena HIV/AIDS.
“Dibandingkan dengan anak yang sunat, risiko terkena infeksi saluran kencing selama bayi lebih rendah daripada anak yang tidak sunat,” katanya.
Karenanya, sunat pada bayi berusia sehari juga bisa dilakukan. "Selama tidak ada kontraindikasi,” katanya.
Saat ini, sudah banyak metode sunat yang dilakukan pada bayi. Mulai dari menggunakan laser, pisau, hingga klamp.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
