Cara Unik Lapas Perempuan Malang Jaga Nasionalisme Melalui Budaya

Cara Unik Lapas Perempuan Malang Jaga Nasionalisme Melalui Budaya - GenPI.co JATIM
Ilustrasi-Unit Pelayanan Kunjungan dan Informasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Klas IIA Malang, yang merupakan hasil kerja sama antara pihak lapas dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk meningkatkan pelayanan publik. (Vicki Febrianto)

GenPI.co Jatim - Perempuan merupakan topik yang hangat diperbincangkan dalam minggu-minggu ini. Perempuan merupakan wujud emansipasi tetap bisa ikut andil dalam mempertahankan nasionalisme. 

Bagaimana jika mereka terkurung di balik jeruji? Bukan penghalang, tetap bisa berkarya.

Lapas Perempuan Malang berkolaborasi dengan Sanggar Seni Cakra Baruna Indonesia menggelar acara seni sebagai wujud cinta budaya lokal. 

BACA JUGA:  Syarat Wajib Berkunjung ke Lapas di Jatim, Perhatikan

”Wayang kulit dapat digunakan sebagai ajang penyampai informasi dan sebagai ajang hiburan bagi masyarakat dan pemerintah," ujar ungkap Kepala Lapas Perempuan Tri Anna Aryati, Sabtu (18/12).

Walaupun digelar secara virtual atau daring, namun keberadaan wayang kulit sebagai budaya tetap harus ada.

BACA JUGA:  Bangunan Peninggalan Belanda, Lapas Sidoarjo Waspada Tinggi

"Wayang kulit tetap harus lestari dan berkarya agar tidak punah karena masa pandemi seperti ini," kata dia.

Menurutnya, sebagai warga Indonesia harus cinta dan melestarikan kebudayaan Indonesia dimanapun berada.

BACA JUGA:  5 Lapas dan Rutan di Jatim Melebihi Kapasitas Hingga 200 Persen

Kegiatan pagelaran virtual ini sendiri dihadiri beberapa Pejabat dari Dinas Kota Malang, dan seluruh Pegawai hingga Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Perempuan Kelas IIA Malang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya