
"Eman sekali kalau warisan budaya ini tidak kita jaga keberlangsungannya. Kalau tidak kita lalu siapa? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?” kata dia.
Produksi batik milik Yoyok kini sudah memproduksi 20 lembar per hari, tergantung pada tingkat kesulitan dan cuaca.
“Tapi kalau kesulitannya tinggi dan cuaca kurang mendukung atau hujan, maka pada proses pewarnaan bisa mendapat kurang dari 20 lembar per hari,” katanya.
BACA JUGA: Tenun Batik Khas Kabupaten Mojokerto, Tak Lekang Zaman
Yoyok Handoyo hanya memproduksi Batik Bojonegoroan saja. Batik yang paling diminati adalah Batik Cap Thengul. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News