Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Canggih, Sudah Diterapkan

Universitas Brawijaya Ciptakan Alat Canggih, Sudah Diterapkan - GenPI.co JATIM
Petugas satgas covid-19 yang mempersiapkan UBreath kepada pengunjung di Gedung Rektorat UB (Foto: Humas UB)

GenPI.co Jatim - Peraturan terbaru, sebelum melakukan kegiatan di dalam Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (UB) puluhan pegawai dan pengunjung wajib melakukan screening covid-19.

Hebatnya screening covid-19 itu menggunakan alat buatan sendiri, namanya UBreath, hasil inovasi Prof. Arinto Yudi Ponco Wardoyo pada awal Januari 2021.

UBreath bekerja dengan mendeteksi hasil metabolisme dari sistem pernapasan dan pencernaan. Hasil pengukuran dari parameter tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kondisi dari sistem pernapasan dan sistem pencernaan.

Wakil Rektor Prof Gugus Irianto mengatakan kegiatan screening covid-19 yang dilakukan di Gedung Rektorat UB merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan dalam rangka merespon lonjakan kasus-kasus penyebaran virus covid-19 di Malang Raya, terutama di lingkungan kampus.

BACA JUGA:  Top! Mahasiswa Universitas Brawijaya Ciptakan Masker Wajah Kefir

“Karena di UB ada tendensi kenaikan kasus dari tenaga pendidik dosen atau mahasiswa. Melihat itu kami berkoordinasi dengan tim satgas yang dipimpin Prof Andarini untuk memutus rantai penyebaran virus,” ucapnya, pada GenPI.co Jatim, Senin (14/2).

Prof. Gugus menambahkan, screening yang dilakukan menyasar banyak kalangan baik dosen, mahasiswa, dan para pegawai di UB. Screening dengan menggunakan UBreath menjadi pendeteksi awal terhadap virus covid-19 yang menginfeksi tubuh manusia.

BACA JUGA:  Desa di Jombang ini Dikenal Manik-maniknya, Pasarnya Tembus Eropa

“Hasil yang dikeluarkan oleh UBreath bisa keluar dalam waktu kurang tiga menit. Hal ini sebagai upaya kita untuk yang masuk gedung kantor pusat lebih tenang dan aman. Intinya kita melakukan pencegahan sejak dini,” katanya.

Pencegahan dini terhadap merebaknya kasus covid-19 juga dilakukan UB dengan cara mengganti kuliah Hybrid learning dengan full daring, memproduksi hand sanitizer, serta menyiapkan tempat isolasi terpadu untuk civitas akademik UB di rusunawa Dieng.

BACA JUGA:  Mahasiswa ITS Surabaya Bikin Aplikasi untuk Pasien Gagal Jantung

Prof Gugus berharap melalui upaya pencegahan yang dilakukan UB bisa meminimalisir maraknya kasus covid-19 yang ada di lingkungan kampus. Ke depan Mantan Dekan FEB tersebut berharap penerapan UBreath tidak hanya di kantor pusat tapi juga di seluruh fakultas yang ada di UB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya