“Jadwal akan muncul setelah petani memasukkan tanggal tanam dan jadwal yang keluar sudah termasuk pengaplikasian pupuk, pemberian obat, dan sebagainya,” bebernya.
Sementara itu, dua fitur cari mentor dan ruang diskusi petani bisa mendapatkan ilmu baru di sektor pertanian, terutama menyerap teknologi baru.
“Kami menargetkan harga pasar sebesar 15 persen dari total pasar yang tersedia, yaitu 1,98 juta petani padi dan Rp 26,76 triliun dalam jangka waktu lima tahun,” bebernya.
BACA JUGA: Mahasiswa ITS Surabaya Rancang Aplikasi Canggih Khusus PLTsa
Tim bimbingan Bachtera Indarto menyarankan bahasa pemrograman yang dipakai bisa menjadi sistem manajemen basis data.
Selain itu, aplikasi ini juga dapat diintegrasikan dengan data pertumbuhan padi dan sistem pemantauan kelembaban di lahan pertanian padi. (*)
BACA JUGA: Mahasiswa ITS Surabaya Bikin Aplikasi untuk Pasien Gagal Jantung
Simak video menarik berikut:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News