
Alat itu dalam skala laboratorium terbukti kompetitif dalam biaya dan hasil garam bebas pencemaran bahan berbahaya, karena tidak menggunakan proses pembakaran bahan bakar fosil.
Wakil Gubernur Jawa Timur Elistianto Dardak menyatakan Pemprov Jatim bersama perwakilan petani garam dan para ulama Madura yang tergabung dalam organisasi Badan Silaturrahmi Ulama Pesantren Madura (BASSRA) perlu melakukan pertemuan lanjutan guna membahas permasalah garam itu.
"Saya kira, kita perlu melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas persoalan yang lebih detail tentang garam ini," kata Wagub yang hadir dalam acara diskusi bertema "Membedah Keterpurukan Nasib Petani Garam dan Anjloknya Harga Garam Rakyat" di Pondok Pesantren Al-Hamidy, Banyuanyar, Pamekasan, Minggu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News