Peninggalan Freemason yang Masih Megah Berdiri di Surabaya

Peninggalan Freemason yang Masih Megah Berdiri di Surabaya - GenPI.co JATIM
Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Jalan Tunjungan, Kota Surabaya yang dulunya merupakan Gedung Loge de Vriendschap. Foto: GenPI/Ananto Pradana.

"Makanya, lambangnya pakai penggaris atau mistar siku-siku sama jangka," kata dia.

Ada salah kaprah tentang organisasi tersebut, yang dikatakan condong pada suatu agama, atau memuja sesuatu berhubungan dengan setan. 

Menurut Adrian organisasi ini menekankan pada persaudaraan setiap manusia. Anggotanya tak memandang suatu agama, semua diterima.

"Kalau pun ada ritual itu, yang jelas mereka tidak membuat agama baru. Hanya membicarakan suatu hal. Yang sifatnya rohani, tapi sekuler. Kalau ritual, di loji Jogja, disebut loji setan," ungkapnya. 

BACA JUGA: Bunda, Amankah Khitan Pada Anak Masih Bayi, Yuk Simak...

Loge de Vriendschap tersebut diarsiteki seorang Indo, J.W.B. Wardenaar. Karya dia lainnya yakni Masjid Kemayoran, dan Polrestabes Surabaya. 

"Dia angkatan laut tapi Indo, bapaknya Belanda, ibunya Jawa. Wardenaar itu keluarga militer semua, tapi dia ahli gambar," ungkapnya. (nan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya