
Jatim.GenPI.co - Suku Tengger yang mendiami kawasan Bromo Tengger Semeru dikenal memiliki adat budaya yang masih sangat kental.
Salah satunya yang ada di Desa Ranupani, Lumajang. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta warga desa tersebut untuk terus menjaga kelestarian adat mereka.
Suku Tengger, kata dia, memiliki adat istiadat luhur untuk menghormati alam dan sesama yang harus tetap dipertahankan.
BACA JUGA: Desa Suku Tengger di Probolinggo ini Layak jadi Contoh
"Saya berharap betul adat istiadat yang luar biasa ini tetap dijaga hingga anak cucu kita nanti," ujarnya saat berkunjung di desa tersebut dalam siaran persnya, Sabtu (30/10).
Gus Halim, begitu ia akrab disapa menilai, Desa Ranupani memiliki potensi yang luar biasa. Tidak hanya budaya tetapi juga potensi alam.
BACA JUGA: Perayaan Yadnya Kasada di Bromo Terbatas, Hanya Warga Tengger
Desa tersebut berada di ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan tiga danau indah.
Belum lagi megahnya Gunung Semeru yang menjadi latar belakang dari desa tersebut.
BACA JUGA: Membeku di Ranupani, Sandiaga Terkesima dengan Alam dan Budayanya
Budaya warga Desa Ranupani sudah berakar sejak zaman Majapahit, bahkan sampai dijuluki Tiyang Gajah Mada yang bermakna masyarakat Mahapatih Gajah Mada.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News