
GenPI.co Jatim - Ritual Bersih Nagari HUT ke-816 Tulungagung sudah berlangsung beberapa hari yang lalu dengan prokes ketat dan tanpa arak-arakan seperti biasanya.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo yang memimpin jalannya kegiatan tersebut juga memahami hal tersebut.
Meskpun demikian, tradisi bersih nagari tetap diselenggarakan sebagai pelestarian budaya dan syukur kepada tuhan.
"Apa yang sudah kita rintis bertahun-tahun ini wajib kita syukuri dan kita kembangkan lebih baik," katanya.
BACA JUGA: Ritual Nagari HUT ke-816 Tulungagung Berlangsung Berbeda
Alunan gamelan yang lembut dan aroma pekat kemenyan mengiringi jalannya peringatan ini.
Peringatan tersebut, diawali dengan iring-iringan pataka yang diikuti buceng lanang dan buceng wadon.
BACA JUGA: BPCB Jatim Dapat Temuan Baru Saat Ekskavasi Candi Songgoriti
Buceng lanang berisi tumpeng setinggi kurang lebih 1,5 meter, lengkap dengan lauk berupa sayur dan ingkung.
Sedangkan buceng wadon berisi hasil bumi berupa sayuran, umbi, bumbu dapur dan buah-buahan.
BACA JUGA: Festival Samin Ke-5, Bentuk Keberagaman Kabupaten Bojonegoro
Buceng wadon kali ini berbeda dari peringatan sebelumnya, sebab tidak ada buah impor. Semuanya berasal dari Kabupaten Tulungagung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News