Tradisi Wulan Kapitu, Gunung Bromo Berlakukan Pembatasan

Tradisi Wulan Kapitu, Gunung Bromo Berlakukan Pembatasan - GenPI.co JATIM
Foto arsip. Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di Jawa Timur. (ANTARA/Vicki Febrianto)

"Ini dilakukan untuk menghormati adat dan budaya masyarakat Tengger pada Wulan Kapitu," kata Novita.

Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sarif Hidayat mengatakan, pegunjung tetap diperkenankan memasuki kawasan Bromo.

Hanya kendaraan bermotor yang dilarang masuk ke kawasan-kawasan tertentu. Wisatawan boleh menggunakan kuda, tandu atau berjalan kaki.

BACA JUGA:  Kabar Baik Nih, Gunung Bromo Semua Sisi Sudah Dibuka Kembali

"Hanya kendaraan bermotor yang tidak diperbolehkan masuk. Kalau menggunakan kuda, tandu atau jalan kaki masih diperkenankan," katanya.

Sarif juga memastikan wisata Gunung Bromo masih tetap buka pada malam pergantian tahun baru, karena sesuai dengan status leveling PPKM di setiap wilayah penyangga.

BACA JUGA:  Gunung Bromo via Malang Banyak Bonus, Ada Air Terjun Cantik

Namun dengan pembatasan seperti jumlah pengunjung yang maksimal 25 persen dari total daya tampung.

"Pembatasan 25 persen dari total daya tampung, atau saat ini diperbolehkan sebanyak 734 wisatawan per hari," tegasnya.

BACA JUGA:  Jangan Kecele, Perhatikan Status Gunung Bromo Saat Akhir Tahun

Dengan rinciannya, yakni Bukit Cinta dengan kapasitas 31 orang dan Bukit Kedaluh bagi 107 orang per hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya