Tradisi Petik Tebu Manten, Pilihan Baru Wisata di Lumajang

Tradisi Petik Tebu Manten, Pilihan Baru Wisata di Lumajang - GenPI.co JATIM
Pemberdayaan tradisi Petik Tebu Manten, di Kebun Australia, Sukosari Timur, Lumajang. (ANTARA/HO-PTPN XI)

GenPI.co Jatim - Lumajang memiliki tradisi petik tebu manten (pengantin, red) yang bisa ditemukan setiap kali panen.

Prosesi petik tebu manten diawali dengan kedatangan sepasang manten atau mempelai laki-laki yang dinamai Raden Bagus Rosan dan perempuan dinamai Dyah Ayu Roro Manis.

Keduanya ini menjadi simbol dari tebu yang dinikahkan.

BACA JUGA:  Harga Tiket Kereta Api Surabaya-Yogyakarta 9 Mei 2023, Cek Sekarang!

Nah tradisi ini ternyata mulai banyak menarik wisatawan untuk mengetahui lebih jauh mengenai petik tebu manten.

Hal inilah yang mendorong PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI untuk melestarikan tradisi petik tebu manten, selain itu juga dapat mendorong ekonomi dan pariwisata di Lumajang.

BACA JUGA:  Soto Basket Stasiun Malang, Andalan Pelancong Saat Lapar

Manajer kebun PTPN XI, Teguh Mulyanto mengatakan petik tebu manten merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur.

"Kami berharap penggilingan tebu selesai akhir Oktober 2023 dan menghasilkan gula yang manis serta melimpah," katanya.

BACA JUGA:  Pasir Putih Situbondo Jadi Favorit Wisatawan Saat Libur Lebaran, Jumlahnya Melonjak

Lanjutnya, jumlah tebu yang akan masuk penggilingan diperkirakan sebanyak 794 ribu ton dengan produksi 85 ton per hektare.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya