
GenPI.co Jatim - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, memberdayakan para kelompok wanita tani melalui program Sistersay atau sistem terintegrasi ternak, ikan, dan sayur untuk memacu pemulihan ekonomi.
Program Sistersay merupakan penyediaan kebutuhan pangan lengkap bagi warga di desa.
Menariknya, program tersebut mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu lahan.
BACA JUGA: 5 Kecamatan di Lamongan Salah Satu Penyumbang Padi untuk Jatim
Program tersebut menargetkan, pertengahan 2022 masing-masing kecamatan sudah memiliki satu lahan pertanian dengan Sistersay.
"Program satu lahan terintegrasi berbagai sektor ketahanan pangan, tersedia tanaman sayuran, buah-buahan, perikanan sistem bioflok, serta kandang ternak dalam satu lahan," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada Kamis (3/2) kemarin.
BACA JUGA: Pemkab Bangkalan Wajibkan Petani Punya Kartu Tani, ini Tujuannya
Nah, penerapan program Sistersay ini sudah dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani Desa Setail, Kecamatan Genteng, dimana persawahan di sana dekat dengan bendungan irigasi, terdapat sistem terintegrasi mulai lahan sayuran seperti tomat, terong, dan cabai.
Selain itu, lahan yang terletak di Kecamatan Genteng terdapat budi daya lele melalui sistem bioflok serta terdapat pula peternakan ayam.
BACA JUGA: Jasa Tirta I Siap Optimalkan Irigasi di Jatim, Petani Bisa Tenang
Bupati Ipuk memberikan bantuan 2000 bibit sayuran, seperti tomat, terong, dan cabai. Juga sebuah kolam bioflok beserta 1000 benih ikan lele, 50 ekor ayam dan kandang portable, serta 5 karton pupuk cair.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News