
"Hal ini seharusnya memacu kita untuk meningkatkan akses dan ketersediaan pangan di Indonesia untuk kedepannya," kata lagi.
Dosen FPP UMM, Bambang Yudi Ariadi mengakui ad sejumlah permasalahan di bidang agribisnis yang harus diselesaikan Indonesia.
Pertama, lemahnya keterkaitan antar masing-masing pelaku agribisnis. Kedua, masih menggunakan cara-cara konvensional dalam pengembangannya. Ketiga, jumlah petani masih terbilang kecil dengan lahan yang dimiliki kurang dari satu hektar.
Bambang menyarankan, adanya sinkronisasi antar pelaku duni apertanian dari hulu higgga hilir.
"Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan mendorong perkembangan agribisnis di Indonesia," kata dia.
"Selain dapat memperbaiki perekonomian Indonesia, agribisnis yang baik juga akan membuka banyak lowongan pekerjaan di Indonesia," imbuhnya
BACA JUGA: Jaga Pasokan Cabai Supaya Aman, Pemkab Kediri Atur Pola Tanam
Dekan FPP UMM David Hermawan berharap bahwa acara kolokium doctor ini dapat menjadi penerang hati masyarakat, juga bisa membuat pembangunan agribisnis nasional berdikari dan mandiri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News