Petani Tembakau di Ngawi Bersedih, Harapan Terancam Sirna

Petani Tembakau di Ngawi Bersedih, Harapan Terancam Sirna - GenPI.co JATIM
Sejumlah tanaman tembakau di sentra produksi di Desa Karangjati, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, rusak akibat hujan yang turun pada musim kemarau saat ini atau kemarau basah hingga membuat petani rugi. (ANTARA/Louis Rika)

"Jika dihitung kerugiannya, rata-rata untuk satu hektare membutuhkan biaya tanam Rp 30 juta hingga Rp 40 juta. Namun, jika dihitung sampai dengan hasil panen, kerugian bisa mencapai di atas Rp 60 juta per hektare," kata dia.

Total keseluruhan luas lahan tembakau di Ngawi pada 2021 mencapai 450 hektare. Dari luasan tersebut yang sudah mendekati masa panen sekitar 300 hektare.

Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi Wibowo mengaku telah menyiapkan asuransi pertanian.

BACA JUGA:  Petani Tembakau Menjerit, Berharap Cukai Tak Naik

Ia mendorong petani mengikuti asuransi tersebut dengan pembayaran premi menggunakan dana bagi hasil cukai.

"Saat ini kami masih mempelajari aturan penggunaan dana bagi hasil cukai untuk membayar premi asuransi pertanian sehingga bisa mengurangi kerugian yang dialami petani tembakau akibat cuaca maupun serangan hama," kata Wibowo.

BACA JUGA:  Industri Hasil Tembakau Merana, Gapero Curhat ke Gubernur Jatim

Wibowo berharap dalam beberapa bulan ke depan cuaca bisa lebih bersahabat, sehingga hasil tanaman tembakau dapat maksimal. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya