Petani Porang Merintih, Pemerintah Harus Ambil Langkah Solutif

Petani Porang Merintih, Pemerintah Harus Ambil Langkah Solutif - GenPI.co JATIM
Ilustrasi - Pekerja menjemur porang yang sudah dirajang (chips) di Desa Pajaran, Kec. Saradan, Kabupaten Madiun Jatim. (ANTARA/Siswowidodo)

Jatim.GenPI.co - Petani porang menjerit. Komoditi yang sebelumnya digadang-gadang jadi salah satu andalan ekspor saat ini harganya tengah anjlok. 

Faiq Azmi salah seorang petani porang di Selur, Kabupaten Ponorogo menyebut, minimnya pabrik sebagai tempat pengolahan menjadi faktor anjloknya harga beberapa tahun terakhir. 

"Tapi sayangnya, pemerintah tidak memberikan bantuan ke petani, bagaimana menampung segitu banyak umbi hasil panen," kata Faiq kepada GenPI Jatim, Minggu (31/10).

BACA JUGA:  Petani Sampai Wadul ke DPRD Jatim, Berikut Fakta Harga Porang

Ia berharap, pemerintah tidak hanya hadir saat porang tengah naik daun saja. Namun, juga turut andil dalam pengolahan dan produksi. 

Faiq meminta ada skema yang benar-benar rinci tentang produksi porang di Jawa Timur. 

BACA JUGA:  Petani Porang Pusing Tujuh Keliling, Curhat Harganya yang Anjlok

Selain itu, dirinya meminta pemerintah hadir menjembatani para petani atau pembudidaya porang. Faiq menilai, beberapa aturan seperti undang-undang pangan milik Cina yang mewajibkan setiap produk masuk harus melalui assesmen.

"Salah satunya umbi/cip porang. Indonesia dianggap tidak memenuhi persyaratan undang-undang pangan cina itu," katanya. 

BACA JUGA:  Kemenperin Ekspor Porang, Harganya Terus Naik

Harusnya, kata dia, bantuan bisa diberikan dengan menerbitkan lisensi assesmen oleh kementrian pertanian (Kementan) serta dari pemerintah provinsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya