Petani Gresik Sekarang Tak Perlu Khawatir Hama, Ada Solusinya

26 Desember 2021 08:00

GenPI.co Jatim - Pemkab Gresik dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi membuat alat canggih sebagai perangkap hama.

Alat tersebut adalah Smart Light Trap Insect. Cara kerja alat itu menyesuaikan lampu yang mampu menari para hama tersebut, sehingga tidak merusak tanaman.

Beberapa warna lampu yang dihasilkan dari alat itu seperti, lampu warna ungu, kuning, biru hingga putih.

BACA JUGA:  Petrokimia Gresik Siap Salurkan Pupuk Subsidi, Petani Senang

Lampu tersebut juga mampu menekan biaya produksi mengganti insectisida kimia.

Lampu bisa diatur, misalkan pukul 17.00 WIB hingga 05.00 WIB. Warna menyala lampu juga bisa diatur, pukul 17.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB warna biru.

BACA JUGA:  Wabup Sugirah Terpilih DPC HKTI Banyuwangi, Ingin Petani Makmur

Kemudian pukul 20.00 WIB sampai 23.00 WIB warna putih, pukul 23.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB warna ungu dan sisanya warna kuning.

Warna-warna tersebut tidak asal, karena sesuai data dari Dispertan. Kapan serangga itu keluar hingga sesuai dengan nyala lampu.

BACA JUGA:  Jelang 2021, PTPN X Raih Prestasi, Yuk Intip

Lampu warna kuning disukai lebah, warna putih disukai hama wereng, lampu warna biru kepiting tanah. Pasalnya serangga memiliki mata tunggal dan majemuk. Jadi bisa membedakan warna lampu.

Sedangkan, untuk tiang lampu memiliki tinggi 1,5 meter menyesuaikan dengan media tanam.

Alat ini juga hemat energi, karena pada bagian atas tiang lampu menggunakan solar panel yang dapat menyerap sinar matahari menjadi energi listrik.

Kemudian di bagian tengah ada tiga baterai dan alat untuk mengontrol nyala lampu.

"Panel surya bisa bertahan selama tiga hari jika tidak ada sinar matahari maksimal," ucap Indra Ferdiansyah selaku ketua Pelaksana dan Dosen Elektro PENS mengutip laman Pemkab Gresik.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindito Putro menyebut kolaborasi terebut mendapat apresiasi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

"Ini merupakan salah satu terobosan mengamankan produksi. Penekanan populasi werenh bisa dikendalikan," kata Eko. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM