GenPI.co Jatim - Festival anggrek menjadi salah satu agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Batu. Pada 2022 ini, festival bakal digelar lebih spektakuler dengan membidik peserta Asean.
Kepala Bidang Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Harijadi Agung mengatakan jika tahun lalu hanya bertaraf nasional dengan 55 peserta, maka di tahun ini peserta yang diperkirakan mengikuti festival berjumlah diatas 100 orang.
"Kegiatan ini juga sebagai ajang memperkenalkan potensi anggrek Kota Batu kepada kalangan luas. Kita akan menggandeng Persatuan Anggrek Indonesia," jelas Harijadi Agung, Senin (24/1)
Kepala Seksi Perlindungan Pertanian Retno Indahwati mengatakan, festival anggrek tahun ini Kota Batu akan tetap mengeluarkan anggrek dendro yang menjadi maskot andalan, berasal dari Dadaprejo.
"Kalau anggrek dendro ini, anggrek yang sudah banyak persilangan, bentuk bunganya juga unik dan lebih estetik. Jadi harganya juga lebih mahal,” imbuhnya.
Selain itu, menurut Retno masih ada beberapa wilayah penghasil anggrek di Kota Batu. Seperti Sidomulyo, Songgokerto, Ngaglik, lalu Tulungrejo.
Nantinya dalam festival berskala internasional itu, dirinya memperkirakan omzet penjualan mencapai angka puluhan miliar.
"Tahun lalu selama 8 hari dari 55 peserta saja perputaran uang bisa mencapai kurang lebih Rp 2 miliar. Jika semakin banyak pesertanya, pasti bisa mencapai puluhan Miliar,” imbuhnya
Harapannya dengan adanya festival anggrek berskala internasional ini akan memberikan jalan yang mudah untuk petani melakukan kegiatan ekspor anggrek, selain untuk mengenalkan potensi anggrek Kota Batu ke dunia internasional. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News