GenPI.co Jatim - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin melakukan safari OPD di Dinas Pertanian Pangan, Trenggalek. Saat kunjungannya itu bupati berharap penghasilan petani di Trenggalek semakin meningkat.
"Kita melakukan penajaman program untuk 2023, jadi saya pesan tidak terlalu banyak program tapi sedikit kemudian anggarannya dimaksimalkan. Kemudian harus diukur betul, harus sensitif terhadap seluruh indikator kinerja," katanya mengutip dari laman Pemkab Trenggalek, Sabtu (5/2).
Selain itu, tema utama Kabupaten Trenggalek pada 2023 adalah transformasi ekonomi dan pengentasan kemiskinan, Bupati Mochamad Nur Arifin juga ingin membedah apa saja upaya pertanian yang bisa didorong untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya produksi bagi petani.
"Sehingga mereka nanti punya margin yang besar," tegasnya.
"Ada beberapa faktor dan kegiatan yang kemudian kita rumuskan menjadi program utama. Program utamanya tentu akhirnya kita memiliki komitmen untuk membuat satu contoh pertanian berkelanjutan," lanjutnya.
Dia menjelaskan, di dalam metode-metode tersebut dipakai Anston dan Jajar Legowo yang ketika dicoba pada demplot bisa mengasilkan sampai 13 ton.
Selain itu, tantangan pertanian untuk petani di Kabupaten Trenggalek soal harga pupuk, dimana kedepan bakal menggunakan pupuk organik.
"Sehingga nanti pasarnya bisa pasar yang lebih mahal, karena beras organik kita tahu harganya ya yang di pasar pasar lokal saja bisa sampai Rp20.000 per kilo dibandingkan dengan beras biasa yang disini sekitar Rp8.000 sampai Rp9.000," jelas Bupati.
"Ini contoh untuk meningkatkan penghasilan mereka, itu hanya baru dari komoditas padi, belum komoditas yang lain," imbuhnya melengkapi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News