GenPI.co Jatim - Pertanian di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bakal dilakukan pembaharuan oleh Pemerintah Kabupaten Tuban. Berbagai data disiapkan untuk program Tuban Satu Data.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menerangkan, salah satu program Tuban Satu Data adalah mendata luasan lahan pertanian.
Hasil data itu digunakan untuk mengetahui potensi wilayah, pemetaan, dan kebutuhan pupuk lebih tepat.
"Sektor pertanian di Kabupaten Tuban dapat benar-benar dioptimalkan," katanya mengutip laman Pemkab Tuban, Minggu (6/2).
Lanjutnya, pihaknya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terkait pemanfaatan aliran sungai dan anak Sungai Bengawan Solo untuk menyokong produksi pertanian tersebut.
Mas Bupati Tuban sapaan Aditya, menekankan petani milenial agar terus berinovasi di bidang pertanian dan pengembangan, termasuk penggunaan pupuk organik untuk merawat kesuburan tanah.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungannya ke Tuban beberapa saat lalu menghadiri panen raya mengukuhkan pengurus Petani Milenial Ronggolawe (PMR).
Pada saat kunjungannya, Gubernur Khofifah mengungkapkan per 31 Desember 2021, produksi padi di Jawa Timur berada di peringkat pertama secara nasional.
Hasil produksi padi di Jawa Timur didominasi kualitas medium, karena kandungan air pada gabah cukup tinggi. Menyikapi kondisi tersebut, Pemprov Jatim meningkatkan kualitas hasil pertanian menjadi premium dengan cara menyalurkan sejumlah alat pertanian, seperti mesin pengering dan rice miling unit. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News