GenPI.co Jatim - Nilai tukar petani (NTP) di Kabupaten Lamongan naik sektar 104% pada 2020 dan 106% pada 2021 yang lalu.
Kenaikan NTP ini artinya keuntungan petani di Lamongan semakin meningkat.
Kabar baik kenaikan NTP itu disampaikan langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat melakukan panen raya padi di Desa Sidomlangean Kedungpring, Sabtu (26/2) yang lalu.
Lebih lanjut Bupati Yuhronur menjelaskan NTP naik karena basis PDRB Kabupaten Lamongan didukung sektir pertanian. Hal tersebut menjadi nilai lebih, sebab masih bisa bertahan di tengah pandemi covid-19.
"Bisa dibandingkan dengan daerah lainnya yang basis sektornya sama. Lamongan Alhamdulillah, meski sempat terkontraksi merosot masih bertahan di tengah pandemi," kata Pak Yes sapaannya dikutip dari laman Pemkab Lamongan, Senin (28/2).
Pak Yes menambahkan, ke depan akan terus dilakukan evaluasi agar pertanian di Kabupaten Lamongan semakin baik, seperti dukungan infrastruktur maupun ketersediaan pupuk.
Nah untuk pupuk sendiri, Pak Yes mengingatkan kepada petani Lamongan untuk mulai belajar mandiri tidak tergantung dengan pupuk subsidi.
Alasan Pak Yes, pupuk bersubsidi ada rencana dari pemerintah pusat untuk ditarik dari peredaran.
"Gunakan pupuk organik, petani harus mandiri dan kuat untuk membuat pupuk sendiri sesuai dengan kearifan lokal di wilayah masing-masing," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News