GenPI.co Jatim - Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi menyebut sektor pertanian di wilayahnya tumbuh positif meski di tengah pandemi.
Hal tersebut terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP) Lamongan naik tipis 2 persen dari 104,84 di 2020 menjadi 106,81 di 2021.
Yuhronur mengatakan, naiknya NTP mengisyaratkan kesejahteraan petani Lamongan semakin meningkat, apalagi saat ini dibarengi dengan kenaikan harga gabah kering giling yang mencapai Rp4.400.
"Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah di antaranya pemberian bantuan alat pertanian modern, subsidi pupuk hingga pengentasan hama tikus yang menjadi momok petani Lamongan," kata Yuhronur, yang pernah menjabat Sekda Lamongan tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, Sukriyah menyebutkan berbagai peningkatan produksi terus dilakukan termassuk mendukung infrastruktur pertanian.
Beberapa infrastuktur tersebut di antaranya, pembangunan jalan usaha tani, rehabilitasi jaringan irigasi tingkat usaha tani, pengerukan embung sumur pantek dan lain sebagainya.
Sukriyah menambahkan, ke depan, bakal terus melakukan berbagai inovasi termasuk Manajemen Tanam Sehat (MTS), yakni budi daya padi hibrida di lahan tadah hujan atau lahan kering.
"Ke depan kami juga akan terus melakukan inovasi-inovasi yang bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian khususnya komoditas padi di Lamongan," katanya.
Sukriyah menyebut kenaikan NTP Kabupaten Lamongan juga didukung oleh kenaikan produksi tanaman, salah satunya komoditas padi.
Pada 2021 dengan luas panen 154.204 hektare mampu memproduksi sebesar 1.196.310 ton padi sehingga produktivitasnya 7,76 ton per hektare. Produktivitasnya naik 2,35 persen dari 2020 yang tercatat 7,58 ton per hektare. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News